Selasa, 15 April 2014

Barakallah Fi Umrik




Aku yakin pagi ini pagi yang indah untukmu..
Kupu-kupu seolah menari menyambut engkau bangun dari tidurmu..
Burung-burung berkicau seolah menyanyikan lagu untukmu..

Aku yakin hari ini hari yang istimewa bagimu..
Media social dipenuhi ucapan selamat dan doa teruntuk dirimu..
Orang-orang spesial mengirimkan hadiah terbaik untukmu..

Aku yakin sepanjang hari ini akan jadi hari yang galau..
Bingung menunggu sekedar ucapan dari orang-orang terkasih yang tak kunjung sampai..
Sedih memikirkan apakah mereka akan mengingat atau mungkin lupa..
Atau mungkin juga mereka mengerjaimu..

Kata orang usia tujuh belas adalah usia spesial..
Usia ini adalah gerbang kedewasaan..
Mendapat Kartu Tanda Penduduk berarti banyak hal bisa dilakukan..
Mengendarai kendaraan bermotor sendiri, dan lainnya..
Namun, berat pula tanggung jawabnya..

Kawanku, sahabatku, saudaraku, kembaranku..
Barakallah Fii Umrik..
Semoga Allah mengijabah setiap doa yang dihanturkan orang-orang untukmu..




Maaf ya kalo Gaje banget.. hahaha
Miss you Han...

Bojonggede, 15 April 2014

Selasa, 28 Januari 2014

Tentang Nasihat


Ketika seseorang menolak nasihatmu, maka terdapat 2 kemungkinan.
Yang pertama mungkin karena kau menyampaikan di saat yang tidak tepat.
Dan mungkin juga karena dia memerlukan waktu untuk memahami kata-katamu.
Tetapi yang pasti, meskipun ia menolak nasihatmu, ia akan terus memikirkannya.
Dan nasihatmu akan membuatnya merasa masih terdapat orang yang peduli dan sayang kepadanya.
Teruslah mencoba mencari waktu yang tepat dan kata-kata yang indah, agar ia mudah memahaminya.

23 Januari 2014
Ruang kelas pojok, 07:02

Senin, 20 Januari 2014

Youth Camp

            H-2 Youth Camp rasanya galau banget, ga ada temen akhwat yang bisa ikut, adanya ikhwan. Di tambah galau lagi tepat tanggal 10 November 2012 SMAN 6 Bogor mengadakan acara FENTURA. Anak-anak ikhwan yang mau ikut youth camp, kepengen ikut fentura terlebih dulu, baru kemudian menyusul ke tempat youth camp. Ini membuatku semakin bingung jika berangkat pagi ga ada temen, kalau siang bareng anak ikhwan dan repot. Muter-muter otak sambil berdoa sama Allah minta jalan keluar. H-1 youth camp, malamnya dapet kabar kalau anak ikhwan ga jadi ikut, kaget, bingung, bengong, campur aduk deh. Alhamdulillah Adilah mau nemenin aku ikut youth camp. Mungkin itu jalan terbaik yang Allah kasih ke aku. Biar aku ga ribet ke sekolah, dan ga malu karna berangkat bareng anak ikhwan.
            Hari H youth camp, pagi-pagi bangun terus sholat dan nyiapin barang bawaan. Pagi itu setelah sholat shubuh Adilah tidur, dan susah untuk bangun dan menyiapkan barang. Aku takut ia tak jadi ikut, aku tak mau pergi sendiri. Alhamdulillah sejam kemudian ia bangun dan bersiap-siap. Pukul 07.00 kami berangkat menuju Al-Bunyan di BCC. Pukul 07.40 kami sudah sampai di depan BCC, dan bertemu dengan seorang akhwat yang ikut acara youth camp juga, Henny namanya, ia sedang menunggu temannya datang. Tak lama kemudian teman Henny datang, ia adalah Sofi, aku sudah mengenal ia sebelumnya dari sahabatku Echan, ia adalah alumni UQ. Mereka berencana mengikuti acara youth camp sampai sore, tetapi aa panitia bilang kalau boleh izin setelah maghrib, dan itu tak memungkinkan untuk pulang, karena daerahnya jauh dari trasportasi. Henny dan Sofi sempat bingung. Sofi memutuskan untuk pulang, dan aku meminta Henny untuk tetap ikut. Henny mencoba menelpon ibunya, beberapa kali yang mengangkat ayahnya. Telpon yang ketiga ibunya yang mengangkat, setelah meminta izin di sertai alasan-alasanya ibunya pun memperbolehkan ia untuk ikut youth camp sampai besok siang. Dengan bermodalkan baju pinjaman dari Sofi, Henny ikut berangkat menuju YAPIPI. Kami di bagi menjadi 13 kelompok, 5 kelompok ikhwan dan 8 kelompok akhwat yang terdiri dari 12 anggota. Aku, Adilah, dan Henny masuk ke kelompok 7. Setelah registrasi dan pembagian kelompok selesai, kelompok yang sudah berjumlah 12 orang diberangkatkan. Panas terik matahari, asap, dan debu mewarnai perjalanan kami. Ditambah lagi dengan kemacetan yg kerap kali kami temui, cukup membuat pagi bertambah runyam. Kami sampai di YAPIPI setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1,5 jam.
            Akhwat dan ikhwan berbaris sesuai kelompok mendengarkan pengarahan, setelah selesai kami pergi menuju barak. Peserta akhwat yang begitu banyak membuat barak terlihat sangat sempit, kecil, dan sumpek, bukan bukan hanya terlihat seperti itu, kelompok aku pun tak kebagian tempat, semuanya telah penuh terisi, hanya tas kami saja yg cukup. Satu jam sudah kami ada disini, pembukaan dilaksanakan di aula tempat ikhwan menginap, tak jauh dari barak kami, hanya berjalan menuruni tangga, dan berjalan disebelah empang. Seperti halnya sebuah acara, setiap kelompok diminta untuk memberi nama dan membuat yel-yel. Ya, kami memutuskan menamai kelompok kami dengan nama “I Gusti Ngurah Rai” setelah beberapa kali berganti nama. Ada hal yang terlupakan, Adilah menunggu di barak karena sakit, aku pun mengirimkan sms kepada umi tentang keadaannya saat ini, tak lama setelah smsku terkirim, abiku datang meluncur dengan motor berwarna abu-abu merah, mengenakan jaket abu-abu yang biasa dipakainya dan helm. Kembali pada acara di barak ikhwan, acara yang sekarang sedang berlangsung adalah AMT, seperti halnya AMT yang sering ku ikuti, AMT ini membuat semangat juangku semakin berkobar, seperti menyalakan sebuah api baru. Haha :D kata-kata yang paling aku sukai dan aku ingat adalah “ORANG CERDAS ADALAH ORANG YANG MENIKMATI SETIAP KONSEKUENSI DARI SETIAP PILIHANNYA”. Kata-kata ini memang benar-benar super. Seperti pada hari kedua YC, aku dan Henny merasa sangat bosan dengan kegiatan yang berlangsung, tapi kata-kata itupun datang di fikiran kami, dan mengingatkan kami untuk menikmati setiap konsekuensi. Sore menjelang, acara selanjutnya terus berlangsung, membuat proposal hidup, sholat maghrib, lalu isya, lalu latihan untuk acara pentas seni, lalu tidur. Lagi-lagi ku katakan ini, barak akhwat sangat sempit, akupun tak dapat tempat untuk tidur, ya, ini bukan rumahku, rumah memang menjadi tempat paling nyaman untuk istirahat. Tapi aku sadar, ini pilihan yang telah aku ambil, ini konsekuensinya, oke aku harus menikmatinya. Dini menjelang, kami bangun menunaikan sholat tahajud dan renungan yang lagi-lagi dilaksanakan di barak ikhwan.
            Satu.. dua.. tiga.. empat.. lima.. enam.. tujuh.. delapan.. Semua serempak bergerak mengikuti gerakan ka Dena yang memimpin senam pagi ini. Bergerak ke kanan dan ke kiri, dengan gerakan yang sering sama, yang lama-lama membuat kami bosan. Tapi untuk kalimat yang satu ini kami tak pernah bosan, “menikmati konsekuensi”. Yaaa... ini yang aku tunggu-tunggu, semua pasti tau acara paling seru di setiap acara, ya yang satu ini, outbond! Haha :D.  Tapi tunggu dulu, sebelum outbond, kami harus menampilkan sesuatu yang telah kami siapkan semalam. Yang paling menarik menurutku adalah drama bebek, itu kreativ banget, walaupun dari awal hingga akhir dialognya Cuma “wek wek wek” tapi di akhir cerita pesannya dapet banget. Semua sudah menampilkan hasil latihannya. Kami bergegas menuju lapangan dan berbaris sesuai kelomopok, setelah mengikuti games pembuka dan pengarahan, outbondpun dimulai. Aku tidak begitu ingat dengan semua permainan yang ada, yang paling aku ingat adalah games omelet, kotak-kotak, segitiga listrik, dan spider web. Henny, kawanku yang satu ini sangat cerdas aku berikan 4 jempol untuknya. Ia memiliki strategi yang keren, sehingga kami berhasil menyelesaikan permainan dengan baik. Outbond selesai, waktunya untuk bersih-bersih. Aku dan Henny memutuskan untuk pulang lebih dulu dari yang lainnya, kami akan bersih-bersih dirumah Henny yang ternyata tak jauh dari lokasi acara. Kami yang sangat hauspun bergegas mencari warung untuk membeli minum, dan seketikan minuman yang kami beli habis. Untuk sampai di rumah Henny, kami harus menaiki 2 angkot dan ojek. Sehabis menunaikan sholat ashar, aku kembali ke rumah dengan diantar Henny hingga naik angkot. Ini menjadi pengalaman yang luar biasa, yang tak pernah terhapus dalam memori ingatanku hingga saat ini. Oh iya ada yang lupa aku ceritakan di paragraph sebelumnya. Aku dan Henny sangat senang, karena beberapa teman kami tertarik dengan jilbab yang kami kenakan, mereka meminta kami mengajari cara mendouble jilbab, dan mereka juga berkata akan mencoba mengenakan jilbab syar’I ke sekolah. Dan karena kekompakan tim kami di acara outbond, kamipun dinobatkan sebagai tim terkompak. Ayey!

Kamar Mungil, entah kapan ini mulai di tulis dan berakhir pada 20 Januari 2014.