Kamis, 30 Juni 2011

Cinta Semu

Aku sadar hidupku takkan lama lagi..
Setiap detiknya jatah hidupku semakin berkurang..
Seharusnya semakin dewasa aku semakin sadar bahwa amalanku belumlah banyak..
Tak banyak amalan yang ku kumpulkan, ataupun lebih banyak dosa yang terus ku tumpuk..

Tak da gunanya lagi aku memikirkan cinta semu, cinta sesaat, yang dapat merusak hati dan jiwa..
Cinta semu yang melenakan, yang membuat diri jauh dari Sang Pemilik Cinta..

Hidayah yang Allah berikan takkan datang lagi..
Harusnya sedari dulu ke gapai hidayah ini..
Tapi  nyatanya azzamku tak kuat tuk pertahankan hidayahMu..

Seorang sahabat Nabi pernah mengatakan “jika kita kagum dengan seseorang, ingatlah kekurangannya”..
Ya, kau sangat lemah, kecil, kerdil dan tidak ada apa-apa dihadapan-Nya..
Ia dapat berbuat sekehendak-Nya..
Sedang kau tak dapat berbuat demikian..

Selamat tinggal cinta semu, yang hanya dirasa sesaat..
Cinta hakiki hanya milik-Mu Ya Rabb, Sang Pemilik Cinta..

Kuatkan azzam tuk lanjutkan perjuangan..
Bismillah..

25 Juni 2011

Jumat, 24 Juni 2011

Surat Cinta Dari Surga

Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Ba’da tahmid dan shalawat…

Syukurku kepada Rabb yang telah memintalkan benang-benang napasku dengan selaksa ruh tobat. Dengan itu, aku telah menemukan kembali pencerahan diri untuk segera memperbarui tobatku.


Akhi, bersamaan dengan napas tobat yang tiada dapat kuserahkan kepada siapapun ini, rasanya aku ingin mengatakan sesuatu kepadamu, bahwa aku telah menemukan Kekasih yang lebih baik darimu. Yang Tak Pernah Tidur dan Mengantuk. Ia siap terus menerus Menjagaku, Mengurusiku, dan Memperhatikanku. Ia selalu menemaniku berdua disepertiga malamku. Ia yang Bertahta, Berkuasa, dan Maha Mencintai yang tiada pernah terbalas cinta-Nya.


Maaf akhi, dan aku pun sadar setelah sekian lama merangkak bahwa dirimu bukanlah apa-apa dibanding Dia. Kau sangat lemah, kecil, kerdil, dan tidak ada apa-apa dihadapan-Nya. Ia bisa berbuat apa saja sekehendak-Nya kepadamu. Sementara kau tidaklah dapat berbuat apa-apa. Dan aku sangat menghawatirkan kalau Dia Cemburu atas hari-hari yang pernah kita tingkahi sebelumya. Jujur, aku sangat takut kalau hubungan kita slama ini membuat Dia murka kepada kita, khususnya kepadaku. Dan bila itu benar-benar terjadi, sungguh apalah arti aku hidup di dunia ini hanya karena hubungan yang kita bingkai dalam tali setan ini. Akhi, Ia Mahakuat, Mahagagah, Mahaperkasa, dan Mahakeras siksa-Nya.


Akhi, roncean napas kita untuk bertobat belumlah habis. Apa yang telah kita lakukan selama ini akan ditanya dihadapan-Nya. Ia bisa marah, akhi. Marah tentang saling pandang yang pernah kita lakukan, marah karena setitik sentuhan kulit kita yang “belum” halal itu, marah karena terpaksa bahwa seketika aku harus membonceng motormu, marah karena ketetapan-Nya kuadukan padamu atau karena lamunanku yang selalu membayangkan wajahmu. Ia bisa marah, akhi. Ah, dibalik tirai-tirai palsu itu, semuanya belumlah terlambat. Ya. Kalau kita putuskan hubungan kita sekarang. Ia Mau Memaafkan dan Mengampuni. Ia Maha Pengampun. Dia tidak pernah lari dari kita, selama kita masih terus mencari-Nya.


Akhi, aku mohon jangan marah. Aku sudah bertekad untuk benar-benar menyerahkan dan memutuskan semua dendam cinta dan haru biru rinduku pada-Nya, tidak pada selain-Nya. Tetapi, tak hanya diriku, akhi. Kau pu bisa menjadi kekasih-Nya. Namun, salah satunya adalah dengan menjauhi semua hubungan kita selama ini. Juga terus menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Aku ingin bertobat, akhi. InsyaAllah. Dia sudah merencanakan masa depan yang indah untuk masing-masing kita. Kalau engkau selalu dan terus mendekati-Nya. Yakinlah, kau pasti akan dilambaikan kepada seorang perempuan shalihah. Ya, dia juga lebih baik daripada diriku saat ini yang penuh dengan lelumpur dosa. Dia akan membantumu, menjaga diri dan agamamu. Agar dirimu senantiasa terbingkai dalam paragraf kesucian menyambut pernikahan yang suci nanti. Inilah doaku untukmu, semoga kau pun mendoakan aku, akhi.


Akhi, aku adalah masinis yang membawa rangkaian jiwaku. Aku telah memutuskan untuk memutar haluan hidupku yang salah arah ini. Tetapi, aku tetap menghormatimu sebagai saudara dijalan-Nya. Ya. Saudara dijalan Allah. Dan inilah sampul yang menyimpul segala kebaikan antara kita. Lebih dari itu, hingga seluruh Mukmin yang ada di dunia ini. Tak mustahil pula bila yang demikian akan mempertemukan kita dengan Rasulullah di telaganya, lalu beliau pun memberi minum kita dengan air yang lebih manis daripada air sirup dirumahmu dan rumahku


Astaghfirullah. Maaf akhi, tak baik rasanya aku berlama-lama dalam menulis surat ini. Aku takut akan merusak hati. Goresan pena terakhirku ini adalah doa keselamatan dunia akhirat sekaligus tanda akhir dari hubungan ‘haram’ kita slama ini. Insya Allah.

Wassalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh

Dikutip dari buku: Tuhan Izinkan Aku Pacaran

Rabu, 22 Juni 2011

Hidup dan Pesan Nabi

Hidup bagaikan garis lurus, tak pernah kembali ke masa lalu..
Hidup bukan bulatan bola yang tiada ujung dan tiada pangkal..
Hidup melangkah terus semakin mendekat ke titik terakhir..
Setiap langkah hilangkan jatah menikamati hidup nikmati dunia..

Pesan Nabi tentang mati, jangan takut mati karena pasti terjadi..
Setiap insan pasti mati, hanya soal waktu..
Pesan Nabi tentang mati, jangan takut mati karena pasti terjadi..
Dan janganlah kau berbuat yang menyebabkan mati..

Tiga rahasia Ilahi yang berkaitan dengan manusia..
Kesatu tentang kelahiran, kedua perikahan, ketiga kematian..
Penuhi hidup dengan cinta, dan ingatkan diri saat untuk berpisah..
Tegakkan sholat 5 waktu dan ingatkan diri saat disholatkan..

Minggu, 19 Juni 2011

Ortu, dengerin kita-kita, dong!

            (Surat pendek buat ortu)

Mama-Papa, Bapak-Ibu, Abi-Umi, Mami-Papi, Ayah-Bunda, tercinta..... Sekarang kami mulai remaja, bahasa kerennya ABG. Kami mulai merasa ada banyak hal yang berbeda. Kami selalu ingin melakukan hal-hal  berbeda dari masa kanak-kanak kami. Kalian pasti pernah merasakanya, bukan?

Kami mengerti bahwa kalian cemas dan juga bangga terhadap kami. Semoga saja begitu. Semoga kalian termasuk para orangtua yang peduli terhadap perubahan kami. Bukan orangtua yang cuek yang tetap memperlakukan kami seperti bocah.

Mami-Papi, Ayah-Bunda, Abi-Umi , Bapak-Ibu, Mama-Papa….
Di masa-masa kami tumbuh remaja dan menjelang dewasa. Betapa ingin kalian menyapa kami dengan penuh perhatian. Betapa ingin kami mencurahkan kegelisahan dan gejolak masa puber kami dengan santun pada kalian. Betapa ingin kami menceritakan kawan-kawan kami dan semua yang kami inginkan pada kalian dengan suasana yang saling menghargai dan penuh pengertian. Bukan tanggapan dingin, reaktif, kecemasan yang berlebihan, dan bentakan-bentakan yang membuat kami ciut. Dan akhirnya, mengemis serta mengais perhatian dan kehangatan diluar rumah kita.

Betapa kami ingin kalian memahami bahwa anak-anak gadis kalian telah mulai merekah dan anak-anak perjaka kalian mulai gelisah. Betapa kami ingin, kalian bimbing dengan penuh kesabaran, bagaimana Allah dan Rasul kami mengajarkan tentang cinta, tentang pergaulan, tentang syahwat, dan tentang semua naluri fitrah manusia. Orangtua kami tercinta… Janganlah sampai kami menjadikan VCD-VCD porno, majalah-majalah porno, pergaulan tanpa batas dengan teman-teman laki-perempuan kami sebagai sahabat dan pelampiasan kami untuk mengetahui apa yang saat ini ingin kami ketahui. Janganlah kalian mengabaikan gejolak hati kami yang begitu gelisah dengan makhluk lain jenis kami yang saat ini mencuri perhatian kami. Jadilah sahabat pertama setelah Rabb kami, sahabat pertama kami saat kami gelisah, dan jadilah tempat pertama kami menanyakan tentang hidup, menyandarkan perih menyandarkan letih, mengurai cita, menyemaikan canda dan bahagia.

Jadilah sahabat terbaik kami…………
Yang mengajarkan pada kami bagaimana menjaga harga diri, yang mengajarkan pada kami tentang rasa malu, tentang menghormati orang lain. Yang mencontohkan pada kami bagaimana orangtua yang bijaksana sebab kelak, kami pun akan menjadi seperti kalian.

Orangtua kami tercinta…………
Yakinkan pada kami bahwa saatnya akan tiba kami bersanding dengan manusia yang tepat. Jangan paksa kami bergaul bebas hanya karena seusia ini kalian selalu memberikan kebebasan-kebebasan yang kalian anggap itu wajar. Namun… setelah kami (para gadis) terenggut harga diri dan kehormatannya, serta putra-putra perjakamu merusak bunga ditaman orang lain. Kalian bertubi-tubi menyalahkan kami semata. Dan mengambil jalan pintas penyelesaiannya. Orangtua kami tercinta….

Allah menitipkan kami dalam perlindungan, pengayoman, dan pendidikan kalian. Jadikan kami aset untuk meraih surga. Sebab kalian guru pertama kami, teladan pertama kami, kesan yang kalian tanamkan pada kami sejak belia, yang akan terus tumbuh dan menentukan apakah kami akan menjadi tehormat atau rendah, binal atau santun, liar atau sopan, mandiri atau manja, pengecut atau ksatria, teguh atau lacur.

Orang tua kami tercinta…
Mari berbicara dari hati kita yang paling lembut, berbicara lebih tebuka dan bijaksana. Mari bersama kembali pada aturan Allah dan Rasul-Nya agar kami menjadi anak-anak kalian yang teguh dan meneguhkan, hanif dan menghanifkan, cerdas dan mencerdaskan, saleh dan menyalehkan.

Dan tidak ada keinginan sebesar debu pun utuk mendekati kemaksiatan yang menjadikan Sang Pemelihara dan Maha Mencitai mencabut cinta-Nya.


Penuh cinta putra-putrimu yang ranum.

(Dikutip dari buku, PACARAN? Iiiiih… Nggak Banget!!!)


Sabtu, 18 Juni 2011

Percaya

Ku ceritakan  kisah hidupku padamu..
Kisah rahasia yang tak sembarang orang tau..
Ku percayaimu untuk menyimpan kisahku…

Aku percaya kau dapat menyimpan kisahku dengan baik..
Aku percaya padamu..

Kepercayaanku pun hilang ketika aku tau  au memb terbongkar ongkar kisahku..
Kepercayaan yang tlah tertanam dalam hati..

Hatiku berderai air mata..
Bukan karna kisahku yang tlah terbongkar…
Tapi karna kepercayaanku yang kau hancurkan..


Kebaikan..
Kebaikanmu yang tlah membuatku luluh..
Kepercayaanku pun kembali tumbuh..
             
Tak  ada daya dan upaya yang dapat kulakukan..
Kau hancurkan lagi kepercayaanku..
Kau sia-siakan lagi kepercayaanku..
Aku hanya bisa berdoa agar kau sadar..
Betapa berartinya kepercayaan itu..

Rabu, 15 Juni 2011

Tuhan Berbicara Saat Kau Jatuh Cinta :)

SEKAR : TUHAN, hari ini aku kenalan sama orang. Namanya Ikhwan… orangnya baiiiiiik sekali. Kira-kira, besok aku ketemu lagi ga ya sama dia?

Tuhan hanya diam.

SEKAR : YAA RABB, hari ini aku ngobrol sama Ikhwan. Ternyata dia ramaaaaah banget. Orangnya dewasa lagi… kira-kira, sekarang dia lagi ngapain ya?

Tuhan hanya mendengarkan.

SEKAR : YA ALLAH, hari ini aku ketemu dan ngobrol lagi sama dia. Rasanya senaaaaang sekali. Dia bilang aku baik… dia bilang… dia bilang… duuuh, kenapa sih aku ga bisa berhenti mikirin dia?

SEKAR : Ya Tuhan, dia bilang dia sayang aku. Rasanya aku jatuh cintaaa!

SEKAR : Tuhanku, udah seminggu ini dia ga ngasih kabar. Kenapa ya? Dia udah lupa ya?

SEKAR : Tuhanku, udah sebulan… tapi tetep ga ada kabar. Smsku ga pernah dibales. Surat dariku ga pernah dijawab. Ternyata benar dia udah ga peduli. Ternyata benar dia cuma pura-pura sayang.

Aku sedih ya Tuhan… ternyata aku bodoh sekali. Ternyata… ternyata…

Akhirnya…

Tuhan pun bicara…

Sekar, sebelum tangismu memecah dunia

Sudah kupilihkan untukmu pendamping setia…

Yang kan menjagamu sepanjang waktu

Yang kan memimpinmu untuk menjaga kemuliaan dien-Ku

Maka mengapa engkau rela masuk

Ke dalam labirin cinta yang semu… dan

Mengikrarkan cintamu pada seseorang yang tak kau tahu…

Sekar..., saat kau merasa bahagia

Atas cinta yang kau rasa, saat itu pula

Tak tahukah engkau betapa KU tercabik-cabik,

saat pikiranmu mengawang bersamanya?

Padahal kau tahu aku dekat, lebih dekat

Dari urat lehermu sendiri…

Maka mengapa kau tak peduli?

Sekar, saat kau merasa pijakanmu runtuh

Ketika ia pergi, mengapa kau tak melihat

Bahwa AKU selalu menemani?

Mengapa kau terus menyiksa diri dengan sejuta pertanyaan

kenapa ia tak kembali…

Sekar yang KUkasihi dan KUsayangi seperti hamba-hambaKU yang lain,

Kuberi engkau orang tua, saudara, dan sahabat

Untuk bisa kau jaga…

Untuk jadi teman tertawa, untuk menebar cinta

Untuk membantumu menghapus lara… tapi mengapa kau

Tak menyibukkan diri memikirkan mereka?

Memikirkan orang-orang yang benar-benar mencintaimu…

Memikirkan mereka yang sayangnya

Tak pernah luruh oleh waktu…

Namun Cintaku, jika hati dan seluruh ragamu

Ingin kembali ke cahyaKU…

Maka tak pernah ada kata terlambat untukmu

Dan para malaikat telah mencatat niat tulusmu itu di bukunya…

dan saat itu pula kau kan melihatKu tersenyum bahagia…

Karena apa pun keadaanmu,

Kasih sayangKU tak kan pernah pudar

KepedulianKU tak kan pernah mati

RahmatKU tak kan pernah surut

Hingga bumi mengeluarkan isi perutnya…

Hingga semesta meruntuhkan langit terakhirnya…

Ketahuilah, Cinta_KU… kasih_KU kan selalu ada

Sampai perjalananmu nanti menuju surga.




(Dikutip dari Renungan n Kisah Inspiratif)

Selasa, 14 Juni 2011

Doa Rabithah

Sesungguhnya Engkau tahu..
Bahwa hati ini tlah berpadu..
Berhimpun dalam naungan cintaMu..
Bertemu dalam ketaatan..
Bersatu dalam perjuangan..
Menegakkan syariat dalam kehidupan..

Kuatkanlah ikatannya..
Kekalkanlah cintanya..
Tunjukilah jalan-jalannya..
Terangilah dengan cahyaMu..
Yang tiada pernah padam..
Ya Rabbi bimbinglah kami..

Lapangkanlah dada kami..
Dengan karunia iman..
Dan indahnya tawakal padaMu..
Hidupkan dengan ma’rifatMu..
Matikan dalam syahid dijalanMu..
Engkaulah pelindung dan pembela..