Sabtu, 15 Oktober 2011

Hari ini, Beautiful Day...


Sabtu ini adalah hari yang spesial. Hari ini anak-anak BBQ akan melaksanakan piknik yang telah direncanakan sejak sabtu kemarin. Masing-masing dari kami diberi tugas, ada yang membawa tahu, tempe, kangkung, kerupuk, sambel, minum, juga tikar. Tak lupa kami membawa nasi sendiri-sendiri. Semua menunggu-nunggu datangnya hari sabtu.

Pagi ini ku awali dengan membaca doa bangun tidur, “Alhamdulillahilladzi ahyana ba’damaa aamaa taanaa waillaihinnusyur”. Dengan mata yang masih ngantuk aku bangun dari tempat tidur. Ku lihat ke dapur, Ummi sedang sibuk menyiapkan sarapan untuk kami, ku lihat ke kamar sebelah, Adilah masih terlelap, suara air terdengar dari kamar mandi, ternyata izzah yang sedang mandi, dia satu-satunya yang hari ini sekolah, aku beranjak keruang tamu, disana ku lihat ada khonsa yang sedang menonton TV bersama Abi. Pagi ini aku harus mencari lagu di internet, karna semalam wire less ku dibawa abi kekantor. Ku buka laptop perlahan kemudian menyalakannya. Sudah hampir setengah jam lagu yang kucari belum juga ketemu, jam menunjukkan pukul 07.30, sudah saatnya aku bersiap pergi BBQ, agar tak terlambat. Aku paling tidak suka dengan orang yang terlambat, karna itu aku tak mau sampai terlambat. Adilah yang sejak tadi masih tidur, akhirnya bangun juga. Aku lekas mandi lalu pakai baju terbaikku hari ini. Hani yang lagi ada kemajuan, udah standby di sekolah dari jam 08.30  padahal janjiannya jam 09.00. dekatnya jarak antara rumahku dan sekolah membuatku males datang jam segitu. Tepat jam 09.00 aku sampai di sekolah diantar abi. Malunya aku, ternyata disekolah sudah berkumpul semua, ihihi, but gapapalah yang penting kan ga TERLAMBAT. Ck.  

Setelah ngelakuin hal yang ga jelas, kita brangkat juga deh ke setu kemuning, diantar angkot 117. Raudha, Nada, Ridha, dan Randah udah sampe duluan disana. Capcus deh kita jalan lagi nyari tempat yang asyik, seru, lebar, plus adem. Sebelum itu Anggia sama Annisa sholat dhuha dulu, soalnya mereka belom dhuha. Aku berjalan berdampingan dengan randah, hani, dan puti. Nanya-nanya ke randah tempat yang enak dimana katanya ga ada, yaahh. Tapi kata randah di setu billabong enak, yaudah deh aku bilang aja ayo kesana. Nanya ke ade-ade semuanya setuju, walaupun lewat alang-alang dan kali. Setelah nyebrangin jembatan, anak-anak kelas 7 dibelakang manggil aku, ternyata anggia sama annisa ketinggalan di mushola. Aku ama salma nyusulin mereka deh, yang lain aku suruh jalan pelan-pelan. Anggia sama annisa lagi santai-santai dimushola sambil ngerancang games. Aku sedikit marah dengan kelakuan mereka, aku dan salma cape-cape balik nyusulin mereka, di mushola mereka malan santai-santai, gubrak banget ih. Yaudah deh kita berempat jalan nyusurin alang-alang, sambil lari-lari kaya naruto gitu, haha. Udah lari-lari kita tetep ga bisa nyusul or nemuin mereka. Kita jalan terus sampe didepan cuma ada gerbang yang ketutup. Kita balik lagi, dan nemuin jalan dengan gundukan tanah-tanah merah gitu. Sangking takutnya nyasar dan kepisah lebih lama lagi, aku sms hani dan puti deh. Anggia bilang “kayanya kesini deh, soalnya banyak jejak kaki cewe”, kita berjalan mengikuti jejak sepatu (bukan jejak kaki), tengtoreng-toreng disebuah belokan kita bertemu dengan rombongan*so sweet. Mereka balik lagi soalnya jalanan yang biasa dilewatin udah ditutup dengan duri-duri. Hah? Aku kaget waktu ngeliat anggia nanjak sebuah gundukan tanah. Gila banget kita mau lewat situ, resikonya gede banget, salah langkah dikit jatohnya nyebur kali, waw. Alhamdulillah ada jalan satu lagi yang emang agak jauh karna muter. Jalan penuh rerumputan dan duri kami lewati dengan sangat hati-hati. Kali ini gundukan tanah untuk menanam tumbuhan menghiasi petualangan kami. Turunan terjal harus kami lewati, setelah sebelumnya ka nana menelfon dengan nada khawatir, aku yang merasa bertanggung jawab dengan semua ini, benar-benar menjaga mereka, berulang kali kukatakan “hati-hati, jangan lupa baca bismillah, semangat ya!” huhu.

Horee. Kami menemukan titik terang, sekarang didepan kami sudah ada setu billabong, jeng jeng. Ka nana udah sampe duluan toh, mm,,, ada ikatan batin kali ya. Semua beramai-ramai menggelar tikar dan Koran yang dibawa. Duduk sejenak dan beristirahat. Anak-anak kelas 7 dan 8 menyimak materi yang disampaikan ka nana yaitu tentang fadillah qur’an, sementara aku, anggia, nisa, dan salma menyiapkan games. Cari. Cari. Cari. Kata yang bagus, yang gampang, aduh apa ya?. Aaa.. ka nana udah manggil kita, materinya udah selesai, udah saatnya games, aduh aduh belom siap, tapi ya udah deh.

Semua anak disuruh berbaris, lalu dibagi menjadi 6 kelompok, ada aisyah, khadijah, az-zahra, Fatimah, sumayyah, dan shafiyyah. Karena games tebak katanya belom siap, aku suruh aja mereka bikin yel-yel dalam waktu 10 menit. Kelompok Fatimah yang aku panggil dan aku suruh ngasih yel-yel mereka, yang lain ga aku panggil, haha katanya aku kejam banget, padahal mah ga niat mau ngerjain cuma karna kita ga punya banyak waktu dan gamesnya udah siap langsung aja kita mulai, kita bagi 3 kelompok di pos aku dan salma, satu di pos anggia, satu di pos annisa dan satu lagi di pos hani. Permainan dipos aku adalah membawa bendera keseberang dengan mata tertutup, teman yang lain mengarahkan, tapi dengan syarat: ke kanan subhanallah, kekiri Alhamdulillah, kedepan Allahu akbar, ke belakang astaghfirullah. Permainan barlangsung seru, aku yang menyaksikan mereka tertawa terbahak-bahak karna ada yang jalannya nyasar-nyasar. Semua permainan telah dilaksanakan semuanya sudah berkumpul kembali ditempat semula, kini saatnya mereka menyusun kata-kata yang telah ditebak di pos hani, anggia, dan nisa. Pemenangnya adalah kelompok “aisyah”, kelompok mereka yang menyusun kata-kata paling tepat. Menang kalah semua dapet hadiah yaitu makan-makan. 

Tahu, telur, tempe, kangkung, dan kerupuk sudah menanti kita. Udah dari tadi terdengar rengekan mereka minta dimakan secepatnya. Haha. Lebih enak makannya “sepiring berdua” *nyanyi eh. Tapi kita mah sekertas bareng-bareng, ikik. Waw sambelnya dhea mantab banget pedesnya, haah, bikin bibir jontor *eh lebay. Sambel ciamisnya anggia asin tapi enaaakkkk banget, sambel terasi getoloh. Eh. Kangkung ga tau tuh siapa yang bikin, gile pedesnya, cabenya gede-gede menn. Tahunya enak deh, siapa ya yang bikin? Hehe. Sayang banget masih sisa ya udah deh, aku jualin secara gratis aja, satu-satu aku tagihin tempat makan yang kosong, aku isi-isiin dengan lauk-lauk yang masih sisa. Haha kasian deh iin, aku bawain kangkung pake plastik, padahal mah dia ga mau bawa, tapi aku bilangnya “iin kepengen bawa oleh-oleh, ada plastik ga?”. Eh dapet plastik, iin ga bisa berbuat apa-apa, kasian deh aku paksa-paksa,aku bilang “eh masa pulang ga bawa buah tangan, bawa ajalah”, maafkan aku bu ketua osis yang baru. Yeyeyeye, lauk-lauk yang sisa berhasil abis di bawa-bawain. Karna aku jualannya gratis ya udah deh aku gulung tikar, haha dan bener-bener gulung tikar. Sebelum pulang harus ditutup dulu dong. Tutup aja deh pake nasyid dulu, hamdalah, istighfar, doa kafaratul majlis, dan doa rabithah. Selesai deh, mari kita gulung tikar.

Pulang dengan jalan kaki, sambil nyanyi-nyanyi, lari-lari sama nisa, aas, dan tifani. Hihi seneng deh lebih deket sama ade-adeku. Pulang dari sana capcus deh kerumah aku buat bikin BB. Aduhh rumah aku rame banget. Pada bercanda-bercanda terus. Pada request bikin pie, yaudah deh aku ajarin aja. Lucu banget liat zahrah tegang megang lem tembak yang emang panas, dia ketakutan kena lemnya kaya aku. Haha. Pokoknya hari ini beautiful day. Jangan lupain hari ini ya. Kebersamaan yang begitu indah dibalut ikatan ukhuwah islamiyah ini. Love Rohis, Love ade-adeku karena Allah.
        
 Kami dari “PALANG” Para Akhwat petuaLANG. Saksikan petualangan kami selanjutnya. Syukron.

Rabu, 12 Oktober 2011

Jujurlah Padaku

Sejak pagi raut wajahku sudah murung. Aku masih merasa sedih dengan kejadian hari senin. Aku berusaha menyapa dan tersenyum kepada mereka. Hari ini sama seperti kemarin, kami masih saling menjauh dan cuek. Hari ini adalah pemilihan ketua osis. Karna tak ada guru yang mengajar kami mengisi waktu dengan bermain, rahmah dll bermain jujur atau hukuman. Karna aku takut ditanya makanya aku hanya melihat saja.


Kali ini Nia yang kena. Karna semua udah jujur, sekarang saatnya hukuman. Nia diminta untuk bergaya orang gila didepan kelas. Nia tak bisa melakukannya, malah Vio yang jago aktingny sbg orang gila. Karna Nia tak bisa, hukumannya pun diganti. Nia disuruh meminta tanda tangan Difa, Rifa, Alim, dan Dhimas. Nia menuju orang terdekat, yaitu Rifa. Nia mencoba memelas meminta tanda tangan, tapi tidak dikasih. Lalu ke Dhimas, sebelum Dhimas memberi tanda tangan, Nia harus menyanyi ala Chibi. Seisi kelas tertawa terbahak-bahak.

Difa menyuruh Nia berkata “I LOVE YOU” ke beke. Nia pun melakukannya. Kemudian Rifa menyuruh Nia berkata “AKU SAYANG KAMU” ke Alim. Hahaa,. Setelah Nia mendapatkan semua tanda tangan, Rahmah, Vio dan yang lain bilang “udahan yuk udahan.” Haha masih aja Nia dikerjain padahal ulang tahunnya udah kemaren. Bel istirahat berbunyi, saatnya sholat dhuha. Senangnya Lenny dll mau ikut kami sholat dhuha dimushola, mudah-mudahan bisa setiap hari ya.

Jam Istirahat telah usai. Tiba-tiba Vio memanggilku dan menyuruhku duduk disebelahnya. Aku bertanya “Ada apa Vi?” “Ini mau nyelesaiin masalah kemaren.” Jawabnya. Selagi yang lain memanggil Rahmah, Asti, Nia, dan Anggie aku pergi ke Hani untuk menyaksikan perhitungan suara pemilihan ketua osis. Kami duduk ditengah lapangan dengan terik panas matahari tepat diatas kepala kami. Perhitungan kotak suara 1 selesai, aku segera berlari menuju kawan-kawan 9i.

 “ah aku sebel sama Naili”
“aku juga sebel sama dinda”
“aku sebel sama isyah”
“aku sebel sama rahmah”

Ahhhh. Akhirnya kita jujur-jujuran, ngeluarin semua unek-unek yang ada, sambil nangis-nangis diliatin seisi Belcram. Digangguin anak-anak cowo yang ada disekitar kita. Diledekin ditanyain sama semua orang. Kenapa?  Ah tak apa. Kami hanya sedang balak-blakan. Masa aku dibilang lucu kalolagi nangis. Haha. Ya udah kita saling minta maaf aja, pelukan dan puas-puasin nangis. Abis nangis kita malah foto-foto. Haha. Dasar 9i narsis banget yeah. Ceklak ceklek, ganti gaya, ciss. Dengan muka sembab kami tetep narsis. Haha. Pake nyuruh-nyuruh helmi buat motoin. Makasoy banget ya udah mau fotoin kitaa. Abis itu kita pulang dehh…

Alhamdulillah ya. Walaupun diselesaikan dengan air mata namun disela tetesan itu ada sebuah senyuman yang mengambang diwajah kami. Senangnya bisa menyudahi perpecahan ini. Ujian persahabatan ini telah kita lalui. Huh. Persahabatan kita akan berubah menjadi lebih indah dari kemarin.  Aku seneng juga soalnya anak 9i peduli banget sama kita. Udah mau bantuin nyatuin persahabatan kita. Kerasa banget deh kebersamaannya.makin cinta deh sama 9i.
Ga lupa aku makasih banget sama Allah. Dia sayang banget sama aku juga kita semua. Dia menjawab semua doa aku. Sekarang semuanya udah selesai. Makasih Ya Allaha atas jalan yang Kau berikan. Makin cinta juga sama Allah.

Hikmahnya:
1.       Kita harus slalu berhusnudzon.
2.       Kita harus saling memaafkan.
3.       Kita harus saling mengerti.
4.       Kita ga boleh terlalu sensitif. dll

Selasa, 11 Oktober 2011

Bukan Hari Biasa (BHB)


             Hari memang nampaknya biasa saja. Sama seperti hari biasanya, tak ada yang berbeda. Aku berangkat kesekolah lalu belajar seperti biasa. Namun hari ini, aku sangat mengantuk, apalagi saat pelajaran B. Indonesia, ulangan yang menakjubkan. Disaat tegang kaya gitu, disaat banyak banget tulisan yang harus dibaca, disaat mata harusnya melotot memandangi tulisan, disaat mulut harusnya berbicara, disaat itu mataku malah tertutup, mulutku malah menguap. Lalu ku cuci mataku agar bisa melotot, tapi tetap saja mataku memaksa untuk memejamkannya. Berakhir sudah ulangan yang menakjubkan itu. berlanjut dengan ulangan lisan IPS, oow aku belum belajar, tapi lanjut aja deh. Alhamdulillah aku bisa menjawab beberapa pertanyaan.
                Setiap selasa dan kamis aku les di Nurul Fikri Bojonggede. Yang ini juga sama seperti biasa.les seperti biasa, belajar seperti biasa, ngerjain TF seperti biasa, semuanya serba biasa. Tapi ternyata ada hal yang tak biasa yang biasa disebut luar biasa. Eits, apasi ga jelas.
                Kami mulai pelajaran bahasa Indonesia dengan membaca basmallah. Pelajaran kali ini, kami membahas TTS yang kemarin kamikerjakan, satu per satu dari kami membacakan soal dan mencoba menjawabnya secara bergiliran. 15 menit sudah pelajaran bahasa Indonesia berjalan. Di luar terdengar suara rintikan hujan juga geluduk yang membuat kami kaget dan takut. Tak lama kemudian, kelas menjadi sangat gelap dan suasana didalam menjadi sangat mencekam dan menakutkan.  Banyak diantara kami yang berteriak karna ketakutan, keadaan didalam kelas sangat gelap sehingga kami tak dapat melihat apapun,kami tak sedikitpun melihat cahaya. Dalam keadaan seperti ini Hani Widya Ananta  meminta Reva bercerita horror, padahal dia sendiri ketakutan. Kami yang tak dpaat meneruskan pelajaran mencari-cari hal yang dapat kami lakukan tanpa penerangan. Ka Azizah yang mengajar bahasa Indonesia dengan lemah lembut mengusulkan bermain tebak-tebakkan.

Tebakan Pertama: “Apa bahasa Jepangnya naik motor?” Tanya ka Azizah
Aku, anggia, dan hani menjawab “Yahhh.. ga ada Irwansyah kan dia yang bisa banget bahasa jepang.”  Kebetulan hari ini Irwansyah tak hadir. Dia adalah orang paling ganteng dikelas Selasa-Kamis. Ya, karna dia cowo satu-satunya dikelas kami. Tapi sejak kamis kemarin ada Fadhel yang bergabung, dia adalah teman SDku di DF dulu. Lanjut ke tebakan lagi yuks!
Tebakan kedua: “Kucing turun apa dulu?”
Jawabannya: “naik dulu” haha. Ada-ada aja. -,-
Tebakan tiga: “ dua tambah dua empat sama dengan?”
Jawabannya: “dua puluh enam”
Bosan juga bermain tebak-tebakkan. Kami pun duduk melingkar didepan kelas. Reva duduk ditengah dan menceritakankisah horror. Daniar yang ketakutan, berbicara dan terus berbicara sehingga mengganggu Reva yang sedang bercerita. Reva selesai bercerita, kini ka Azizah yang bercerita. Bagian terakhir cerita itu mengagetkan seisi ruangan. Haha. Padahal cerita itu hanya boongan. Reva yang memang senang bercerita, kembali menceritakan kisah yang pernah dibacanya. Setelah semua cerita habis, kami memutuskan turun kebawah. Dibawah semua murid NF berkumpul, menjadi sangat ramai. Tepat pukul 18.00 listrik menyala, kami bergegas ke mushola dan menunaikan sholat maghrib berjamaah dengan bu Tri.  Selesai sholat kami langsung pulang. Dengan ramahnya ka Azizah melambaikan tangannya kepada kami dan bilang “hati-hati ya”. Kami pulang dengan selamat.