Selasa, 17 Mei 2011

Ukhuwah ini, megajarkan aku tentang mesyukuri nikmatMu.

Isyah Rodhiyah (17:48)
Aku merasa ingin meneteskan air mata..
Namun, air mata itu tak jua keluar..
Aku pun menjadi sangat ingin menangis..
Lagi-lagi air mata itu tertahan..
Semakin sesak dada ini menahan derita..
Dan aku pun bertanya kepada kawan, bagaimana caranya mengeluarkan air mata yang terus tertahan ini?

Salma Nur Labibah (17:59)
Ah. Ingin sekali aku memberitahumu bagaimana caranya..
Tapii. Tapii.. apa dayaku..
Coba kau tanyakan pada rumput yang bergoyang..

Isyah Rodhiyah (18:06)
Ku tanyakan pada rumput yang bergoyang..
Dan dia pun menjawab “aku tak pernah ingin menangis, karena aku selalu mensyukuri nikmat yang Allah berikan padaku, coba kau tanyakan pada batu yang hanya diam!”
Lalu aku pun bertanya kepada batu dan dia pun menjawab “tak pernah terfikir olehku alasan untuk menangis, karena begitu banyak nikmat yang Allah berikan padaku”
Dan akhirnya aku pun menangis karena keterangan mereka..
Aku diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna diantara makhlukNya yang lain, tapi aku merasa, akulah makhluk yang paling tidak bersyukur..

Salma Nur Labibah (18:14)
Aaaaaaa.. saudariku, aku terharu akan pernyataan dua makhluk Allah itu..
Kini aku sadar, mengapa aku tidak mensyukuri saja apa yang tlah Allah berikan..
Ah, aku terlalu banyak menuntut mungkin..
Tapi ingatlah, Allah senang dengan makhlukNya yang pandai meminta, mintalah segala petunjuk dan jalan keluar hanya pada Allah, rendahkanlah diri dihadapan Allah, tundukan kepala bahkan menangislah jika perlu..
Menangislah jika kau mengigat dosa apa yang telah kau lakukan, mungkin itu lebih baik menurutku..

Isyah Rodhiyah (18:21)
Saudariku, untaian kata tak cukup untuk menuliskan syukurku pada Allah yang Maha Penyayang..
Betapa tidak, aku mungkin selama ini tak menyadari betapa banyak orang yang peduli padaku..
Betapa banyak orang yang mau mendengarkan keluh kesahku..
Hari ini aku amat sangat bersyukur karena Kau telah limpahkan nikmat yang tak akan pernah bisa ku tuliskan dalam kata-kata..
Ukhuwah ini membuatku sadar akan betapa banyak aku menuntut nikmatMu..
Ya Tuhanku.. Ya Allah.. Ya Rabb..
Ukhuwah ini tlah mengajarkanku tentang mensyukuri nikmatMu..

Salma Nur Labibah (18:41)
Terima kasih ukhti, berkat untaian kata nan indah yang ukhti sampaikan, mungkin memang tak cukup untuk mengambarkan rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta, tapi itu cukup untuk membuatku sadar atas kekeliruanku selama ini..

Isyah Rodhiyah (19:11)
Saudariku, akan ku teriakan dengan lantang betapa aku mencintaimu juga ukhuwah ini karena Allah..
Skenario Allah yang begitu indah ini mengajarkanku untuk semakin bersyukur..
Saudariku, jazakillah khairan katsir, atas untaian hikmah yang kau beri..
Mari kita sama-sama saling mengingatkan, mendoakan, dan menginstropeksi diri agar keimanan kita semakin bertambah.. Amiiinnn..

Salma Nur Labibah (19:42)
Amiin Ya Robbal ‘Alamin..


Jumat, 06 Mei 2011

Episode 4

Ini adalah episode 4 Film Nur hidayah yang tidak akan di putar di televisi manapun.  Setelah episode satu itu surprise to ka iim, ke dua spesial thanks for ka nana, dan episode 3 just for you best friend, aw aw episode ke tiga aku ga ikut syuting, sepi banget tuh ga ada aku. Okok. Episode kali ini berjudul “NUANSA BIRU” kenapa? Soalnya mas’ul Nur Hidayah suka banget ama warna biru.
                
Dateng ke mushola lari-lari berdua hani, dikarenakan hani mengalami sebuah musibah yaitu, dia digigit semut. Hehe. Awalnya si ga tau kenapa, tau-tau kaya ketusuk gitu, nah kita lari aja ke mushola, setelah tau-tau rasa sakitnya ilang, kita balik nyusul temen-temen yang lain. Mau naik, temen-temen ternyata udah turun duluan, ya udah deh langsung ke mushola aja, sebelum itu nganterin salma ke ibunya dulu ngambil bekel. Sampai di mushola maintain uang kaos ke temen-teen dan ade kelas yang lain, sambil liat-liat ukhuwah card. Itu hadiah sama ukhwah card digeletakin begitu aja di depan kita. Dan tau-tau mas’ul kita dateng, aw aw, bagaimana ini, aduh ketauan. Kasian banget nasib tu hadiah, ketumpuk-tumpuk tas, gara-gara ga au sampe si mas’ul kita tau.
                
Kembali lagi temen-temen ga ada yang berani ngomong, jadi ya aku lagi yang ngomong. Aga ga jelas si emang, si mas’ul aja ampe ga ngerti kita ngomong apa dan sama siapa. Haha. Kasian banget . ya udah deh to the point aja, hadiahnya langsung aja dikasih, kasian ditahan-tahan mulu. Disuruh buka deh tuh, isinya sepatu.  Hiks, hiks, masa ngepas banget. Tapi besok di pake lho.. oo senengnya..
                
Tanpa rekayasa, ka iim pun datang dengan memakai baju warna biru, aw aw, sehati banget si ama kita, lagi nuansa biru.. lanjut aja deh mentoring seperti biasa dengan ditemani celotehan nakal kita. Haha.