30 hari tlah kita jalani, kini
kita berpisah dengan bulan yang penuh berkah. Kalender menunjukkan bahwa
Ramadhan berlangsung selama 29 hari,tapi ternyata dengan semua pertimbangan
dilengkapi dengan bukti yang kuat, Ramadhan akhirnya ditambah lagi 1 hari
menjadi 30 hari. Menurut hisab Ramadhan memang hanya berlangsung 29 hari, tapi
bulan belum terlihat berada diatas
matahari. Yah, kebanyakan orang berharap puasa hanya 29 hari, tapi kalau memang
belum saatnya masa kita lebaran kan ga boleh, islam kan telah menetapkan aturan
yang jelas. Malam itu kami menunggu pengumuman dari Mentri Agama, sempat
menunda sholat tarawih dan akhirnya memutuskan untuk melaksanakan sholat
tarawih.
Gema Takbir terdengar mulai
dikumandangkan dari berbagai penjuru kota. Seperti tahun-tahun sebelumnya,
setiap malam takbiran kami berbuka diluar rumah, karena didalam telah
dirapihkan untuk orang-orang yang zakat. Buka puasa malam ini adalah yang
paling istimewa diantara 29 hari yang lain. Menu kali ini adalah sate kambing
sarimendo, yup kebanyakan penjual sate kambing di Indonesia adalah orang Tegal,
Tegal kota kelahiran abiku. Di kota Tegal ini ada sebuah restoran sate yang
sangat terkenal dan diminati banyak orang yaitu sarimendo, semua telah mengakui
kelezatan satenya, mm yummy.. Di Tegal orang-orang menyalurkan zakatnya
langsung ke penerimanya, yaitu ke guru, guru adalah salah satu mustahik zakat
yaitu jihad fisabilillah. Mustahik zakat adalah orang yang berhak menerima
zakat. Mustahik zakat ada 8 yaitu, fakir, miskin, hamba sahaya, ‘amil, musafir,
gharim, mu’alaf, jihad fisabilillah.
Bulan Syawal tlah tiba dengan
sejuta senyuman diwajah umat islam. Di hari yang fitrah ini, semua umat muslim
saling bermaaf-maafan, dan bersilaturahim. Setelah menunaikan sholat idul fitri
seperti biasa kami sekeluarga mengunjungi makam mbah abah,dilanjutkan foto
keluarga didepan rumah dan tepatnya didepan jalan, serunya berfoto disana
adalah saat menunggu kamera memotret kami,dan ternyata ada kendaraan yang
lewat, dan kami pun serentak berteriak ‘aaaaaaaaaaaaaaa’. Setelah puas berfoto
kami melanjutkan silaturahim kami ke tetangga terdekat, lalu ke saudara-saudara
di Tegal. Berhubung ini di Tegal, dan aku hanya setahun sekali kesana jadi aku
ga kenal mereka semua.haha. sperti biasa kalo kerumah saudara-saudara mbah
pasti pulang-pulang bawa makanan dan minuman, hehe. Setelah selesai
bersilaturahim, kami melanjutkan berziarah ke makam mbah buyut. Berziarah
sudah, bersilaturahim juga sudah, saatnya pulang dan menikmati kelezatan kupat
glabet, tentunya makanan khas Tegal juga. Puas menyantap hidangan lebaran, kami
beristirahat.
Banyak yang kami lakukan bersama
seperti memasak nasi goreng,mengambil mangga langsung dari pohonnya, juga
rujakan. Malamnya kami pergi ke alun-alun kota Tegal dengan menggunakan mobil.
Aaa.. sudah lama sekali aku tak naik kincir angin, kesempatan kali ini takkan
ku sia-siakan, setelah bertahun-tahun tak menaikinya kali ini bisa juga naik.
Ikik. Sensasinya masih sama seperti dulu tetap terasa meneganggkan apalagi saat
berhenti tepat dipaling atas, wow. Kincir terus berputar-putar, kami mulai
pusing dan ingin keluar. Tapi ketika akhirnya permainan dihentikan rasanya kami
ingin naik lagi. Setelah naik kincir kami beli lollipop. Setelah puas bermain
kami langsung menuju lapangan alun-alun, disana kami menikmati petasan sambil
makan tahu kiwil, jam telah menunjukkan pukul 8 sudah saatnya kita pulang. Tapi
kami belum puas, dan kami pun memutuskan melanjutkan perjalanan kami menuju toko
buku. Sudah pukul 9 toko-toko sudah mulai tutup kami pun harus pulang.
Lebaran kedua diisi dengan
bertamasya ke Pantai Alam Indah, kegiatan ini kami lakukan setiap tahun,
pagi-pagi jam 6 kami berangkat dengan menggunakan mobil pick up milik tetangga.
Wow indahnya pantai ini. Sementara adik-adik kami berenang, aku bersama kaka
dan sepupuku jalan-jalan disekitar pantai. Puas berenang dan jalan-jalan perut
kami terasa keroncongan, sebelum pulang kami makan sama-sama dimobil pick up
dengan menu yang sederhana namun lezat. Masakan buatan mbah emak emang paling
TOP.
Sudah 9 hari kami di Tegal, sudah
harus kembali ke Bogor. Malam itu tanggal 2 September kami berangkat pukul
22.00 dengan menggunakan mobil. Pukul 4.00 kami sudah tiba di Bogor. Perjalanan
berajalan sangat lancar, karna masih H +2 jadi jalanan masih sepi jadi kami tak
terkena macet. Stelah berlebaran dengan mbah Tegal, kali ini saatnya berkumpul
bersama mbah Jakarta.
Selesai sudah semua kisah dilebaran kali ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar