Rabu, 28 September 2011

Beautiful Wednesday


       “Kumpulkan LKS  kalian” perintah Bu Ati kepada anak-anak saat mengawali pelajaran. Semua dengan sigap mengumpulkan LKS masing-masing. Sementara Bu Ati mengoreksi LKS kami ditugaskan membuat soal essay dari bab 3 buku paket. Oow, kali ini aku lupa membawanya, aku dan Mila memutuskan untuk meminjam buku ke kelas lain. Setelah kami mendapatkan buku, kami mulai mengerjakan tugas yang diberikan. Dalam waktu 2 jam pelajaran aku hanya mampu membuat 15 soal, karna harus dikumpulkan hari ini juga, aku teruskan pekerjaanku saat istirahat. Bel tanda pergantian pelajaran berbunyi. Pelajaran yang akan kami pelajari adalah IPA. “Belajar IPA bikin sakit perut” hehe. Seperti biasa guru yang kocak dan blak-blakan ini bercerita. Gaya dia menceritakan membuat kami sakit perut alias ketawa. Apalagi pada saat ia bercerita tentang naik sepeda dengan membawa banyak barang. Ia memperagakan dengan sangat kocak.
Pa Pur bilang “saya heran kenapa orang-orang pada seneng jajan, kalo saya mah ga pernah jajan, soalnya ga punya duit.” Aduh gubrak! Kata-kata ini memang sudah sering sekali kami dengar dari mulut Pa Pur, tapi kali ini ada hal yang tak biasa, ia menunjukkan kepada kami isi dompetnya, dan ternyata dompetnya tak ada sepeserpun uang, tawa kembali meledak. Aduh Pa Pur, ada-ada aja si pake nunjukin isi dompet segala. Suara bel berbunyi lagi, berakhirnya pelajaran IPA berakhir pula candaan kami dengan Pa Pur. Haha. Seperti kataku tadi, aku akan melanjutkan pekerjaanku yang belum selesai pada waktu istirahat, tapi bukan berarti aku lalai melaksanakan sholat dhuha. Sholat dhuha tlah dilaksanakan aku pun berjalan sendirian menuju kelas.
Pelajaran matematika dimulai setelah terdengar bunyi bel. "Aaa" aku menguap sesekali, mataku mengedip-mengedip dan terus mengedip, aku sangat ngantuk pada saat itu akibatnya aku tak mendengarkan apa yang dijelaskan Pa Jin. Kantukku akhirnya pergi tapi tetap saja aku tak menyimak pelajaran yang sedang diterangkan. Lukaku terasa sakit, biasanya aku lilitkan tisu ke luka itu agar tak terasa sakit, kali ini juga begitu. Fikiran isengku kembali muncul, ku lirik spidol bertinta merah di tempat pensil Mila, lalu ku ambil dan kucoreti tisu dijariku sehingga terlihat seperti darah.
Istirahat kedua tiba, aku berjalan bersama Rahmah dan  Asti menyusuri koridor sekolah munuju Mushola. Kami berjalan sambil berbincang-bincang, aku memulai pembicaraan “aduh tanganku sakit banget” “kenapa syah berdarah?” Tanya Rahmah dengan serius. Tawaku seketika meledak, tak ku duga ada yang mengira ini darah beneran, padahal aku hanya iseng tak ada niatan untuk membohongi orang-orang. Aku tertawa sangat puas sambil berjalan. Rahmah yang merasa dibohongi marah, begitu juga dengan Asti. Dan puncaknya terjadi saat dimushola. Aku ga suka dikatain kata itu *rahasia. Aku ampe nangis*lebay. Ya, kita lebih milih damai, kami pun berdamai. Hehe
Pelajaran terakhir gurunya ga masuk, soalnya ia lagi cuti melahirnya, guru itu dalah wali kelas kami sendiri.  Awalnya Mila mengajak aku untuk mengisi spidol lalu mengajak Anggie, kami sempat menolak tapi setelah itu kami setuju menemani Mila ngisi spidol, lalu kami menajak yang lain, jadilah kami ngisi spidol sekelas. Hehe. Setelah dari situ kami bermain ditengah lapangan, awalnya si kita ngecengin Naili dengan main “saya orang kaya-saya orang miskin”. Abis itu kami main tap jongkok, stelah bosan kami main galasin, ahaha, aku ga bisa mainnya, akibatnya kelompokku kalah gara-gara aku deh. Kejadian yang paling berkesan dan aneh, saat Rahmah narik krudung aku trus aku didorong ke sisi kanan, aku cuma ngerasa diputer-puter trus tau-tau udah diri tegap lagi*aneh. Rahmah TOP deh, bisa nyelamatin tim, aku? Huaaaaa, bikin ancur aja. Lama kami main tak jua ada tim yang menang, lelah sekali rasanya dan kami mengakhiri permainan ini. Kami menuju kantin, yang lain membeli es mas pur lalu berbincang-bincang, pulangnya kami melewati kelas 7i yang membuat kami teringat dengan masa-masa kami duduk dikelas itu. Kami kembali ke kelas dan lekas pulang.



Beautiful Moments: Wednesday, September 28th 2011
SERASI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar