Setelah
semua turun dari bis berwarna biru, kami berjalan menuju masjid untuk
menunaikan sholat. Apel pembukaan SILATNAS telah dimulai. Sayang sekali kami
tak mengikuti apel itu. Saat kami sampai, sekitar pukul 16.00, peserta dan
panitia sedang bersiap-siap untuk apel, dan saat kami menunaikan sholat dan
makan, apel telah dimulai. Saat kami selesai sholat dan makan, apel pun telah
berakhir. Setelah apel selesai, ada penampilan pencak silat untuk ikhwan dan penampilan
tari saman untuk akhwat. Selanjutnya kami menuju tempat dimana kami akan
bermalam. Untuk ikhwan di masjid, dan akhwat di ruang kelas, yang jaraknya
cukup jauh dari gerbang depan, sekitar 5-10 menit.
Hari
semakin sore, awan putih, langit biru, dan matahari digantikan oleh langit
hitam, bulan dan bintang-bintang. Tak lama setelah kami sampai di tempat kami
bermalam, adzan maghrib berkumandang, kami pun segera menuju kamar mandi untuk
mengambil wudhu, setelah itu sholat maghrib berjamaah dan membaca Al-Quran. Di
ruang C3 ini, ada 3 pementor. Mereka cantik, ramah, dan baik. Para pementor
memberitahukan tentang kebiasaan mereka jika sedang berkumpul yaitu, setiap
orang harus membawa makanan, dan makanan itu akan dikumpulkan di tengah, lalu
siapapun yang mau boleh mengambilnya. Semua yang ada di ruangan itu
mengeluarkan makanannya dan menaruhnya di tengah, kemudian mengambil makanan
apa saja yang diiinginkan untuk dimakan bersama-sama. Sambil makan kami mengisi
waktu kosong kami dengan bercerita. Yang mengawali cerita adalah salah satu
pementor, ia bercerita tentang kejadian horor di NF. Selanjutnya ada salah seorang
peserta yang aku lupa dari mana asalnya. Cerita yang ia bawakan juga horor,
bahkan cerita itu lebih seram dari cerita yang dibawakan pementor.
Adzan
isya berkumandang. Setelah semua selesai menunaikan sholat isya dan makan, kami
bergegas menuju masjid untuk memulai acara selanjutnya. Acara yang pertama
adalah peduli Palestina. Ada dua orang pelajar yang mewakilkan seluruh pelajar
Indonesia untuk berangkat ke Gaza pada hari Senin, 1 April 2013. Salah satu
dari mereka menyampaikan orasi tentang Palestina.
“Masalah Palestina bukanlah masalah bangsa Palestina.. Masalah Palestina bukanlah masalah bangsa Indonesia.. Masalah Palestina bukanlah masalah Liga Arab.. Masalah Palestina adalah masalah seluruh umat muslim..”
Ia
menyampaikan alasan mengapa kita harus peduli kepada Palestina. Alasan yang
pertama adalah, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan “Bahwa sesungguhnya
kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka penjajahan
dunia harus dihapuskan”. Yang kedua, dalam sejarah kemerdekaan Indonesia kita
mengetahui bahwa Palestina berperan besar dalam kemerdekaan ini. Palestina
adalah negara yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia. Terakhir,
Palestina disebut dalam Q.s Al-Isra: 1, Palestina adalah negara yang diberkahi.
Sang Orator selesai menyampaikan
orasinya, kini saatnya pembacaan puisi yang dibacakan oleh pelajar yang juga
akan pergi ke Gaza pada hari senin. Pukul 23.00 acara berakhir, 30 menit
sebelumnya A’Andri dari Kota Bogor memberikan training kepemimpinan. Maklum
saja hari sudah semakin malam, para peserta suda tidak bisa konsentrasi, banyak
diantara mereka yang tertidur. Kami diberikan waktu 3 jam untuk beristirahat.
Waktu yang sebentar, dan mungkin tak cukup bagi kami yang kelelahan. Qiyamul
lail menjadi agenda pertama yang kami laksanakan setelah bangun dari tidur.
Angin dan udara dingin khas lembang menyelimuti tubuh kami. Air dari keran
mengalir seperti air yang baru saja dikeluarkan dari lemari es, membuat beku
seluruh tubuh. Jarak antara Qiyamul lail dan adzan shubuh cukup panjang, mereka
yang masih mengantuk memilih untuk mengistirahatkan kembali tubuhnya setelah
selesai melaksanakan qiyamul lail dan tilawah.
Pagi setelah
sholat shubuh dan membaca al-matsurat bersama serta bercerita kisah yang
menginspirasi, kami bekumpul di lapangan untuk olahraga pagi. Aku kira panitia
yang akan memimpin olahraga ini, tetapi ternyata bukan, salah seorang peserta
dengan karakter sanguinis yang ia punya memimpin olahraga pagi ini. Tingkahnya
yang lucu dan kadang lebay membuat olahraga pagi ini menjadi ceria dan penuh
tawa. Selesai sudah olahraga pagi ini, selanjutnya adalah acara minat dan
bakat. Aku dan Ka Anisa, juga Ka Fathim dan Ka Riani memilih minat tahfidz. Di
sana kami di berikan tips-tips menghafal Al-Quran, juga makhorijul huruf.
Sementara acara minat dan bakat berlangsung, di tempat lain berlangsung pula
FGD, sayang aku tak mengikutinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar